kecewa
WAH, setelah baca-baca soal kepuasan pelanggan, jadi inget pengalaman satu tahun yang lalu. ketika saya memulai usaha bakso. sebagai seorang penganggur tentu donk kita ingin punya penghasilan yang bisa mencukupi kebutuhan sehari hari. namun apa daya yang ada adalah jaman sekarang mencari pekerjaan sangat sulit oleh karena itu kita harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan sehingga keberadaan diri kita di dunia tidak menambah beban negara. ckckckckkck
Nah, sebagai seorang sarjana saya harus dapat berfikir konstruktif dimana setiap yang ada disekitar diubah menjadi peluang. nah saat itu yang terfikirkan adalah membuka usaha warung bakso, kenapa ? jawabnya adalah saya suka bakso, teman saya suka bakso, saudara-saudara saya banyak yang suka bakso bahkan kucing saya sangat suka bakso. saya berfikir bahwa usaha warung bakso adalah usaha dengan prospek yang cantik plus ciamiiiik.
mulailah saya bergerilya mencari tempat usaha, akhirnya dapet juga tempat strategis dan murah. sewa tempat hanya sekitar 3 jutaan setahun. dengan modal pinjam BMT sebelah rumah alhasil setelah satu minggu ide dicetuskan sampailah pada saat launcing dengan konsep yang beda dan trendy.
ternyata konsep warung bakso saya begitu diminati, sampai-sampai setiap harinya bakso selalu ludes. sehingga terfikirlah untuk menambah produksi, jadi untuk mendukung penambahan produksi tersebut saya merekrut lebih banyak lagi pegawai. alhasil utang lunas pundi-pundi berlian menjadi penuh uang (hehhehe berlebihan sajaknya)
namun ternyata ada satu hal yang saya abaikan. saya kurang memperhatikan keluhan dari pembeli. pada waktu itu sedikit demi sedikit saya mengurangi takaran yang mengenakkan. sehingga mulai terdengar bahwa sekarang bakso kang arif kurang enak, kenapa ya ???. keluhan demi keluhan saya abaikan. akibatnya fatal dalam kurun waktu 7 bulan dari keluhan pertama usaha warung bakso saya menjadi nyaris sepi total bayangkan dengan jumlah pegawai 6 orang pembeli yang datang perhari menjadi hanya 10 orang. alhasil, usaha warung bakso saya mati total setelah 2 tahun berjalan. apalagi disekitar warung bakso saya sudah banyak bermunculan warung bakso baru dengan berbagai konsep dan cita rasa.
ya, penyesalan memang selalu hadir di belakang.